Jumat, 02 Mei 2014

Dicari Reseller !!!

Berbisnis bisa dibilang gampang gampang susah, terutama memilih produk untuk diperjual belikan. Kenapa berbisnis selang karet Inchristo sangat menguntungkan ? Di Indonesia saat ini hampir semua orang telah menggunakan selang LPG, selama tabung gas LPG atau blue gas masih digunakan di Indonesia maka semua membutuhkan selang LPG. Belum lagi Industri pemotongan Logam, pembuatan Kapal, dan peternakan maupun perkebunan hampir semuanya sudah beralih ke Gas. Setiap tahunnya dibutuhkan lebih dari 250 juta meter "Selang Karet" hanya untuk Selang LPG. Jika 1 Meter saja berharga Rp. 10.000,- saja maka untuk kebutuhan "Selang Karet" sudah mencapai Rp. 2,5 Triliun.

Selang Karet Inchristo terbuat asli dari Karet syntesis yang kuat menahan suhu sampai 300 derajat selama 3 menit, tidak ada campuran plastik seperti yang beredar di pasaran. Dan sudah berpengalaman selama lebih dari 30 tahun.

Selang Karet Inchristo bukan hanya terdiri dari 3 lapis tapi sudah dikembangkan bahkan sampai 5 lapis, sehingga lebih kuat dan tahan lama.

Selama 7 tahun kami hanya melayani program Konversi Minyak Tanah ke Gas 3 Kg, dan cukup sukses. Saat ini kami ingin bekerjasama dengan reseller di seluruh Indonesia untuk memasarkan Produk kami. Dan diharapkan dapat memberikan keuntungan yang menarik.

Berbisnis dengan kami tidak perlu repot Order tidak ada batasnya maupun minimum, harga pabrikan, dan gratis ongkos kirim untuk wilayah Jawa.

Segera hubungi kami di 0341-452828 / 0341-5353153 atau pin BB kami 742882EE

"Inchristo Raja Selang LPG"

Berikut contoh gambar produk kami




Liputan laptop si uyil Trans 7



Jangan Lupa saksikan pembuatan selang Inchristo di acara laptop si unyil Trans 7

Kalau ketinggalan klik link berikut  http://youtu.be/eEMMdLnC6uU

Jumat, 11 April 2014

Harga Sebuah Keluarga


Fakta yang mengejutkan...

Kerusakan pada makanan disebabkan oleh organisme kecil yang tidak dapat dilihat oleh mata, organisme ini adalah bakteri. Bakteri bisa terdapat disekeliling kita, dan kebanyakan dari mereka tidak akan membuat bahaya buat kita.

Sebagai sebuah mahluk hidup bakteri hidup sangat sederhana. Mereka tidak berjalan ataupun merangkak kecuali ketika seseorang memindahkan mereka. Jika tidak begitu, mereka biasanya diam, dan menghabiskan waktu untuk makan dan berkembang biak.

Problemnya adalah ketika mereka makan makanan kita terutama makanan dengan protein yang tinggi, seperti daging sapi, ayam, ikan dan produk susu.

Sebagian dari mereka juga memakan makanan yang rendah protein seperti buah dan sayur-sayuran tetapi biasanya yang memakan makanan rendah protein adalah bakteri yang lebih lambat. Oleh karena itu bawang atau apel dapat ditinggal di dapur sampai beberapa hari dan masih aman untuk dimakan.

Yang terpenting kita harus tahu bahwa makanan basi tidak tentu adalah makanan yang berbahaya. Yang pasti orang tidak akan memakan makanan yang berbau busuk, terlihat berlendir.

Dan lagi, mikro organisme yang dapat menyebabkan makanan basi belum tentu berbahaya bagi kita. Kenyataannya, 100 tahun sebelum ditemukan kulkas, orang membuat saos dan bumbu digunakan untuk menutupi rasa dan bau dari makanan yang mulai basi. Ini berlanjut sampai sekarang dimana orang masih belum memiliki kulkas (dan ini sangat menarik, karena mereka masih hidup sampai sekarang)
Bakteri yang harus kita perhatikan dari sisi kesehatan makanan adalah yang disebut “Pathogens” yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Pathogen jenis ini sering kita kenal seperti “Salmonella” atau “E.coli”, justru yang uniknya pathogen ini tidak mengeluarkan bau, rasa basi atau perubahan pada makanan seperti berlendir tetapi akan mengakibatkan perubahan warna.

Untuk menghindari keracunan makanan ketika menyimpan makanan harus diperhatikan adalah
  • -      Suhu
  • -      Waktu
  • -      Kelembapan
  • -      Tingkat keasaman


Tips #1 Memeriksa Selang LPG



Jumat, 26 November 2010

Seminar dan Workshop " Penggunaan Aksesoris & Tabung Gas LPG yang Benar "

Selasa, 23 November 2010

Maraknya berita Peledakan Gas LPG dan makin banyaknya korban peledakan, PT SAHABAT RUBBER INDUSTRIES bersama produk andalan INCHRISTO selaku " Sahabat Gas LPG " meningkatkan pemahaman mengenai Penggunaan aksesoris dan tabung gas LPG yang benar, yang di adakan di ruang seminar 2 lantai
3 Kampus 2 Institut Teknologi Nasional Malang.


Bersama pembicara Bpk. Erwin Halim, ST Selaku Direktur Pemasaran.

Dalam Seminar & Workshop ini, dihadiri oleh 100 undangan, di antaranya juga hadir Direktur Utama PT SAHABAT RUBBER INDUSTRIES Bpk. Hadi Gunanto, BE, dan Ketua DPD Pengajian
Al Hidayah Se- Kabupaten Malang, Ibu Hj. Asminin Sanusi dan anggota. Serta di ikuti oleh undangan dari HWK ( Himpunan Wanita Karya ) Se- Kabupaten Malang.

Dalam sambutan pertama oleh Bpk. Hadi Gunanto, BE selaku Direktur Utama di perusahaan yang bergerak di bidang Aksesoris LPG, menyampaikan keprihatinan tentang Maraknya berita tentang korban ledakan Gas LPG, khususnya di Kota Malang Raya.

Dalam penyampaian materi, Bpk. Erwin Halim, ST, menyampaikan beberapa materi di antaranya:
  1. Koversi Mitan ke LPG
  2. Program penggantian selang dan regulator setahun sekali.
  3. Penyebab ledakan Tabung Gas LPG.
  4. Pengenalan produk Inchristo
  5. Sistem Marketing
  6. Teknik Marketing
  7. Workshop
  8. Sesi Tanya Jawab.
Seminar yang berjalan sekitar 3 jam ini juga di hadiri oleh LSM dari Malang.






Kamis, 07 Oktober 2010

Komposisi LPG Aman Dan Tidak Merugikan Konsumen

Jakarta-TAMBANG. Pertamina (persero) menegaskan bahwa komposisi campuran LPG Pertamina yang mengandung 50% Propane dan 50% Butane telah sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan pemerintah. Baik dari aspek komposisi maupun tekanan uapnya yang telah diperhitungkan sesuai kalori atau daya bakar yang diperlukan untuk kebutuhan memasak atau rumah tangga.

”Tidak ada sedikitpun maksud Pertamina untuk merugikan konsumen, justru Pertamina sangat memperhitungkan faktor keselamatan konsumen LPG sehingga komposisi tersebut paling optimum untuk kebutuhan rumah tangga”, ujar Vice President Corporate Communication Pertamina, M Harun di Jakarta 1 Oktober 2010.


Menurut Harun, berdasarkan spesifikasi LPG yang dikeluarkan Direktorat Jendral Minyak & Gas Bumi No. 26525.K/10/DJM.T/2009, komposisi produk LPG minimal mengandung campuran Propane (C3) & Butane (C4) sebesar 97% dan maximum 2% merupakan campuran Pentane (C5) dan hidrokarbon yang lebih berat. Batasan komposisi Propane (C3) dan Butane (C4) dalam spesifikasi tersebut dibatasi dengan parameter makimum tekanan uap yang ditentukan (145 psi).


Harun menambahkan, Komposisi tersebut telah digunakan sejak awal program konversi dan tidak mengalami perubahan dengan mempertimbangkan ketersediaan bahan baku yang ada mengingat Propane banyak dihasilkan oleh gas yang berasal dari lapangan minyak & gas, sedangkan Butane dihasilkan dari kilang pengolahan minyak.


Dari sisi keselamatan, komposisi tersebut merupakan komposisi yang optimum, karena komposisi campuran tersebut dijaga pada level tekanan 120 psi atau 8 bar atau 8 kali tekanan udara luar. Tekanan ini sepertiga dari tekanan kerja yang dirancang untuk valve/katup LPG (yang ada pada bagian atas tabung LPG 12 kg maupun 3 kg) sebesar 24 bar.


Selain itu komposisi tersebut juga telah mempertimbangkan keamanan dan kemampuan aksesoris sesuai standar SNI.


Sebelumnya, Pemerhati Kebijakan Publik dan perlindungan Konsumen, Agus Pambagio menyatakan bahwa komposisi tabung elpiji 12 Kg adalah 60% Butane dan 40% Propane. Sehingga berpotensi merugikan konsumen sekitar 210 miliar per tahun.


Menurut Agus, Potensi kerugian tersebut muncul karena perubahan komposisi kandungan propane dan butane dari elpiji 12 Kg yakni dari komposisi butane 40% dan propane 60%, menjadi butane 60% dan propane 40%, telah membuat ada gas butane yang tersisa pada saat elpiji habis. Hal ini terjadi karena daya bakar butane yang lebih rendah dari propane.


Terkait temuan ini, Harun menyampaikan apresiasi dan penghargaan, dan terus melakukan pengecekan di lapangan.


Harun juga memastikan bahwa temuan sisa cairan yang diduga Butane (C4) atau Pentane (5) didalam tabung LPG 12 kg tersebut, patut diduga bahwa tabung LPG 12 kg tersebut merupakan hasil oplosan atau penyuntikan LPG.


Sumber : www.majalahtambang.com