Fakta yang
mengejutkan...
Kerusakan pada makanan
disebabkan oleh organisme kecil yang tidak dapat dilihat oleh mata, organisme
ini adalah bakteri. Bakteri bisa terdapat disekeliling kita, dan kebanyakan dari
mereka tidak akan membuat bahaya buat kita.
Sebagai sebuah mahluk
hidup bakteri hidup sangat sederhana. Mereka tidak berjalan ataupun merangkak
kecuali ketika seseorang memindahkan mereka. Jika tidak begitu, mereka biasanya
diam, dan menghabiskan waktu untuk makan dan berkembang biak.
Problemnya adalah
ketika mereka makan makanan kita terutama makanan dengan protein yang tinggi,
seperti daging sapi, ayam, ikan dan produk susu.
Sebagian dari mereka
juga memakan makanan yang rendah protein seperti buah dan sayur-sayuran tetapi
biasanya yang memakan makanan rendah protein adalah bakteri yang lebih lambat.
Oleh karena itu bawang atau apel dapat ditinggal di dapur sampai beberapa hari
dan masih aman untuk dimakan.
Yang terpenting kita
harus tahu bahwa makanan basi tidak tentu adalah makanan yang berbahaya. Yang
pasti orang tidak akan memakan makanan yang berbau busuk, terlihat berlendir.
Dan
lagi, mikro organisme yang dapat menyebabkan makanan basi belum tentu berbahaya
bagi kita. Kenyataannya, 100 tahun sebelum ditemukan kulkas, orang membuat saos
dan bumbu digunakan untuk menutupi rasa dan bau dari makanan yang mulai basi.
Ini berlanjut sampai sekarang dimana orang masih belum memiliki kulkas (dan ini
sangat menarik, karena mereka masih hidup sampai sekarang)
Bakteri
yang harus kita perhatikan dari sisi kesehatan makanan adalah yang disebut “Pathogens”
yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Pathogen jenis ini sering kita kenal
seperti “Salmonella” atau “E.coli”, justru yang uniknya pathogen ini tidak
mengeluarkan bau, rasa basi atau perubahan pada makanan seperti berlendir
tetapi akan mengakibatkan perubahan warna.
Untuk
menghindari keracunan makanan ketika menyimpan makanan harus diperhatikan
adalah
- - Suhu
- - Waktu
- - Kelembapan
- - Tingkat keasaman
0 komentar:
Posting Komentar